BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Setu adalah nama lain
dari danau. Kampung ini berada persis di sisi danau. Namanya kampung, tempat
ini didiami oleh penduduk. Tetapi sebagian besarnya tinggal di dalam rumah adat
Betawi.
Gerbang Masuk Setu Babakan
Tempat
ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah daerah untuk
mengeksistensikan kebudayaan Betawi. Di ‘Perkampungan Budaya Betawi–Setu
Babakan’ dapat ditemui dan dinikmati kehidupan bernuansa Betawi, berupa;
komunitas masyarakat Betawi, keasrian alam dan hutan kota, pementasan beragam
kesenian tradisi di panggung pentas budaya secara periodik mementaskan kelompok
kesenian budaya Betawi dari seantero Jabodetabek secara bergantian di setiap
akhir pekan, pusat informasi dan dokumentasi ke-Betawi-an, serta dibuka
pelatihan dan kursus kesenian tari, musik tradisional dan pencak silat ‘Beksi’
asli Betawi, serta beragam penganan kuliner Betawi dijajakan disana. Diharapkan
seluruh kegiatan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai bentuk perlindungan dan
pembinaan guna melestarikan dan mengembangkan tata kehidupan seni budaya
tradisi Betawi sesuai dengan kebutuhan kekinian, dan bermanfaat sebagai bentuk
pengembangan potensi lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
sekitar serta sebagai salah satu obyek wisata budaya yang ada di Jakarta.
Rumah Adat Betawi
Wisata budaya yang disajikan antara lain rumah-rumah khas
Betawi yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang,
kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo,
hampir serupa dengan rumah khas Yogyakarta. Keseniannya berupa Lenong, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis,
Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Narojeng.
Upacara Adat yang ada di perkampungan Betawi Setu Babakan
adalah Penganten Sunat, Pindah Rumah, Khatam Qur'an, dan Nujuh Bulan.
Sebagai sebuah
kawasan cagar budaya, Setu Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun
budaya, melainkan juga menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik,
yakni wisata danau. Dua danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan
ini biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda
gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga
dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.
Wisatawan yang
berkunjung ke perkampungan ini juga dapat berkeliling ke perkebunan, pertanian,
serta melihat tanaman-tanaman khas Betawi di pelataran rumah-rumah penduduk.
Apabila berkunjung ke pelataran rumah penduduk, tak jarang pengunjung akan
dipetikkan buah sebagai tanda penghormatan. Jika wisatawan tertarik untuk
memetik dan berniat membawa pulang buah-buahan tersebut, maka pengunjung dapat
membelinya dengan terlebih dulu bernegosiasi harga dengan pemiliknya.
Buah-buahan yang tersedia di perkampungan ini antara lain belimbing, rambutan,
buni, jambu, dukuh, menteng, gandaria, mengkudu, nam-nam, kecapi, durian,
jengkol, kemuning, krendang, dan masih banyak lagi.
Ragam Kuliner Betawi
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti tempat ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir.
kawasan cagar budaya
merefleksikan keunikan, konteks dari suatu kawasan, kota, atau bahkan suatu
negara, sehingga pelestarian cagar budaya berarti menjaga barang publik (common
good) yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membangun
rasa memiliki dalam masyarakat.
Mayoritas penduduk di Setu Babakan adalah Betawi, dengan
program dari pemda DKI untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada untuk
mengakomodasi kebutuhan ruang terbuka hijau, serta area untuk resapan air, setu
babakan berbenah diri dengan dukungan penuh dari pemda DKI.
Fungsi dari Setu ini bukan hanya untuk tempat melestarikan
kebudayaan betawi yang makin tergerus oleh zaman, tapi digunakan juga sebagai
tempat alternatif rekreasi yang berlokasi di selatan jakarta. selain fungsi
utamanya sebagai penampung air resapan untuk selatan jakarta.
Sumber Pustaka:
Tentang Setu Babakan http://travel.kompas.com/
Tulisan Salman Paludi http://setubabakan.wordpress.com/
http://digilib.its.ac.id/
http://eprints.undip.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar